![]() |
Gambar : Kowloon Walled City (pemukiman terpadat di dunia)
|
Sebagai
mahasiswa jurusan teknik arsitektur, suatu saat saya dihadapkan pada
pertanyaan “bagaimana cara yang tepat untuk menanggulangi masalah
tingginya pertumbuhan penduduk Indonesia bagi seorang arsitek?”. Untuk
menjawab pertanyaan tersebut, kita perlu selidiki apa saja faktor-faktor
yang mempengaruhi tingginya pertumbuhan penduduk dan apa saja dampak
yang ditimbulkan karenanya.
Faktor-faktor Penyebab Ledakan Populasi Penduduk
Secara umum ada 3 faktor yang mempengaruhi tingginya pertumbuhan penduduk, yaitu tingkat kelahiran, tingkat kematian, dan migrasi penduduk, dan 3 faktor tersebut dipengaruhi oleh factor-faktor pendukung lainnya sebagai berikut :
1. Kesehatan
Tingkat
kesehatan yang tinggi pada suatu populasi akan mendukung meningkatnya
angka kelahiran dan menurunnya angka kematian. Sebaliknya tingkat
kesehatan yang rendah pada suatu populasi akan mendukung menurunnya
angka kelahiran dan meningkatnya angka kematian.
2. Pola pikir masyarakat
Kepercayaan
dan budaya dalam masyarakat turut berpengaruh dalam menentukan
pertumbuhan penduduk. Contohnya seperti anggapan bahwa semakin banyak
anak maka semakin banyak rizki dan akan malu bila “terlambat” menikah.
3. Pendidikan
Populasi
yang terdidik memiliki kesadaran lebih atas masalah-masalah sosial
termasuk kesadaran akan bahaya populasi yang tak terkendali. Selain itu,
pendidikan mendorong orang untuk merencanakan hidupnya termasuk jumlah
anak secara rasional.
4. Kebijakan pemerintah
Dalam
menghadapi ledakan populasi, pemerintah memberlakukan berbagai
kebijakan seperti program Keluarga Berencana (KB), penetapan
undang-undang perkawinan termasuk batasan usia nikah, dan memberikan
tunjangan anak bagi PNS dan ABRI hanya sampai anak ke dua.
5. Pemerataan pembangunan dan infrastruktur
Pembangunan
yang tidak merata dan cenderung ‘jawasentris’ mengakibatkan migrasi
penduduk menuju pulau Jawa yang berakibat pada kepadatan penduduk dan
minimnya SDM di daerah. Infrastruktur yang minim juga dapat mempengaruhi
empat faktor sebelumnya. Contohnya sekolah-sekolah dan pusat kesehatan
di daerah kesulitan menerima logistik akibat kurangnya infrastruktur dan
berdampak pada rendahnya tingkat kesehatan dan pendidikan daerah.
Dampak dari Ledakan Populasi Penduduk
Pertumbuhan penduduk yang tidak terkendali hingga melebihi daya dukung lingkungan akan memicu berbagai masalah, yaitu :
1. Krisis makanan
Thomas Robert Malthus,
seorang ahli kependudukan Inggris, berpendapat bahwa pertambahan
penduduk adalah seperti deret ukur (1,2,4,8,16,…), sedangkan jumlah
pertambahan produksi makanan adalah seperti deret hitung (1,2,3,4,5,…).
Jika populasi manusia terus tumbuh tidak terkendali maka suatu saat
bahan pangan yang mampu diproduksi tak akan mampu memenuhi kebutuhan
yang ada dan mengakibatkan kelaparan dan krisis makanan.
2. Krisis tempat tinggal
Secara
logika dapat dikatakan dengan terus bertambahnya populasi manusia,
ruang pemukiman di bumi tetap tidak bertambah. Solusi dengan membangun
pemukiman baru kerap mengorbankan ruang terbuka hijau, atau bahkan
mengorbankan habitat satwa luar yang pada akhirnya mengancam populasi
satwa, seperti populasi harimau jawa yang telah dinyatakan punah di
tahun 1980-an.
3. Pengangguran
Semakin
banyak penduduk, artinya semakin banyak lapangan perkerjaan yang
dibutuhkan. Pertumbuhan penduduk yang melampaui pertumbuhan lapangan
kerja berakibat pada meningkatnya jumlah pengangguran dan tingkat
kejahatan.
4. Bencana akibat manusia
Dengan
terus meluasnya wilayah perkotaan, ruang terbuka hijau dan hutan
pinggiran kota dikorbankan, daerah yang dulunya tempat resapan air
diganti dengan beton. Ketidaksadaran manusia dalam pengerusakan alam
mengancam populasinya sendiri dengan deretan bencana seperti erosi,
tanah longsor, dan banjir.
5. Menurunnya tingkat kesehatan dan air bersih
Populasi
yang besar mengkonsumsi lebih banyak air bersih dan menghasilkan lebih
banyak limbah serta mempermudah penyebaran wabah penyakit.
6. Kekacauan lalu lintas
Kemacetan
dapat timbul karena kapasitas jalan yang tak seimbang dibandingkan
dengan pengguna jalan yang ada. Bisa dilihat dari kemacetan di ibu kota
Jakarta, dengan pembangunan jalan yang lambat merangkak 0.01% per tahun,
dibandingkan dengan jumlah kendaraan bermotor yang meroket 10-15% per
tahun.
Peran Arsitek dalam Menghadapi Ledakan
Populasi Penduduk
Setelah
meninjau dari faktor-faktor penyebab ledakan penduduk dan akibatnya,
kita dapat menentukan kira-kira solusi apa saja yang dapat dilakukan
oleh seorang arsitek. Seorang arsitek dapat ikut serta dalam menghadapi
masalah ledakan populasi dengan dua strategi utama, yaitu dengan
penekanan pertumbuhan penduduk yang tidak terkendali dan perancangan
tata lingkungan yang mendukung.
A. Penekanan Pertumbungan Penduduk yang Tidak Terkendali
![]() |
Gambar : Pembangunan jalan
nasional trans Papua
|
Ketidakmerataan
pembangunan infrastruktur di Indonesia memberikan dampak buruk ke
berbagai bidang lain. Banyak sekolah dan rumah sakit di daerah
terpencil/terbelakang kesulitan menerima logistik yang dibutuhkan dan
berdampak pada rendahnya kualitas pendidikan dan kesehatan. Minimnya
infrastruktur juga berdampak negative terhadap pertumbuhan ekonomi
daerah yang memicu gelombang urbanisasi.
Dengan
meratakan pembangunan infrastruktur, logistik dapat disebar sesuai
kebutuhannya dan memaksimalkan kualitas pendidikan dan kesehatan, serta
program Keluarga Berencana dapat diefektifkan dengan terjangkaunya
alat-alat kontrasepsi modern. Dengan tingginya kualitas pendidikan,
diharapkan kesadaran masyarakat meningat dan masyarakat menjadi lebih
cerdas dalam menanggapi pola pikir yang cenderung merugikan.
Untuk
menggenjot perekonomian daerah, pembangunan sektor wisata daerah juga
perlu dilakukan, karena Indonesia adalah Negara yang besar dengan begitu
banyak potensi wisata yang bias dimaksimalkan.
B. Perancangaan Tata Lingkuangan Yang Mendukung
Utamakan pembangunan rumah susun
Jumlah
penduduk yang tinggi dan padat di perkotaan menantang para arsitek
untuk menciptakan tata kota yang rapat namun tetap bernilai kemanusiaan,
padat namun tidak kumuh dan menyediakan cukup banyak tempat umum dan
ruang terbuka untuk publik. Pembangunan rumah susun yang didesain dengan
mengedepankan nilai-nilai kemanusiaan dan harmoni perlu diutamakan agar
suatu kota dapat menampung penduduk yang cukup banyak dengan lahan
minimalis.
Pertanian dan kebun dalam kota
![]() |
Gambar : Kebun dalam kota
yang akan dibangun di Seoul,
Korea Selatan
|
Dengan
semakin sempitnya lahan pertanian, kita butuh strategi baru untuk
menjamin kebutuhan pangan tetap terpenuhi. Solusinya adalah dengan
merancang tata kota yang mendukung urban farming, yaitu praktik
budidaya, pemrosesan, dan distribusi bahan pangan dalam kota. Sehingga
kebutuhan pangan tidak saja diproduksi di luar kota melainkan juga di
dalam kota.
Program kota sehat dan sistem drainase modern
Konsentrasi
populasi yang besar mengakibatkan meningkatnya potensi penyebaran bibit
penyakit, maka pembangunan pusat kesehatan perlu dibangun di
tempat-tempat strategis sehingga mudah dan cepat dicapai warga kota,
serta memiliki daya tampung yang tinggi. Sistem drainase modern juga
perlu dirancang seefektif mungkin agar proses pembuangan limbah kota
berjalan lancar dan dapat mencegah bencana banjir.
Program pembangunan lingkungan hijau
Keberadaan
Ruang Terbuka Hijau atau RTH sebagai ‘paru-paru’ kota sangat diperlukan
terutama dengan semakin banyaknya konsumen oksigen. Sudah menjadi
tantangan seorang arsitek modern untuk mampu mendesain suatu kota dengan
RTH yang efisien dan dapat berfungsi dengan maksimal bagi seluruh warga
kota. RTH juga diperlukan sebagai tempat warga kota bersilaturahmi dan
menjaga keharmonisan kota.
Pembangunan sistem transportasi massa modern
![]() |
Gambar : Tram di kota Istanbul, Turki
|
Bambang
Susantono, pakar perencanaan infrastruktur dan transportasi,
berpendapat bahwa penambahan jalan tidak menyelesaikan kemacetan kota.
Dalam bukunya yang berjudul ‘Revolusi Transportasi’ dia mengatakan,
menambahkan jalan baru justru menambah ruang untuk kendaraan pribadi
sehingga kota semakin macet. Solusi yang sebenarnya dari masalah
kemacetan kota adalah pengadaan transportasi massa yang efektif. Kita
dapat mencontoh negara dengan transportasi umum yang maju seperti Jerman
dengan tram-nya, Inggris dengan bis tingkatnya, atau Jepang dengan
kereta cepatnya. Sudah menjadi kewajiban seorang arsitek untuk mendesain
kota dengan transportasi umum yang bekelanjutan.
Konsep ‘Super Block’
![]() |
Gambar : Konsep superblock di Barcelona, Spanyol
|
Superblock
memaksimalkan fungsi pada lahan yang terbatas dan merupakan salah satu
solusi dalam mengembangkan tata kota dengan lebih efisien. Konsep
penataan ruang kota dengan semua fungsi pemenuhan kebutuhan manusia
disediakan dalam satu kawasan yang kecil. Di dalam konsep superblock,
suatu lingkungan binaan dalam upaya menciptakan kualitas kota yang lebih
baik dapat diwujudkan melalui suatu proses perencanaan yang
terintegrasi dimana semua fungsi dan pengelolaan dari kawasan yang
direncanakan dijadikan sebagai sebuah kesatuan yang besar dan tunggal.
Seperti membuat kota sendiri, minimal dengan lahan 3 hektar, terdapat
fungsi permukiman, perdagangan, pendidikan, jasa, rekreasi dan
fungsi-fungsi lainnya dalam lahan yang terbatas tersebut. Dengan
demikian diharapkan dapat menghemat energy dan waktu yang selama ini
bayak di habiskan untuk kegiatan mobilisasi, dari rumah ke tempat kerja,
sekolah, pasar, dan sebaliknya.
Pembangunan desa dan potensi ekonomi daerah
Pembangunan
desa yang dilakukan dengan teratur dan rapih serta dengan menonjolkan
ciri khas dari sebuat desa dapat meningkatkan peluang desa tersebut
menjadi desa wisata. Desa yang tidak kumuh dan di desain dengan baik
tidak akan kalah menariknya dibandingkan perkotaan. Sehingga
perekonomian desa mampu tergenjot, mengurangi tingkat pengangguran, dan
menurunkan arus urbanisasi.
Pembangunan
potensi ekonomi daerah seperti sektor pariwisata dengan desain yang
menarik dan branding tersendiri juga diperlukan agar dapat meningkatkan
daya saing fasilitas tersebut di mata dunia internasional.
Pranata Sosial
Menurut
Soerjono Soekanto, pranata sosial merupakan lembaga kemasyarakatan yang
diartikan sebagai himpunan norma dari berbagai tindakan yang berkisar
pada suatu kebutuhan pokok di dalam kehidupan bermasyarakat. Dengan kata
lain, pranata sosial merupakan kumpulan norma (sistem norma) dalam
hubungannya dengan pemenuhan kebutuhan pokok masyarakat.
Pranata social memiliki 8 macam tujuan, yaitu :
1. Pranta
yang bertujuan memenuhi kebutuhan sosial dan kekrabatan , yang disebut
kinship atau domestic institutions. Contohnya perkawinan, tunangan,
tolong menolong antarkekerabatan, poligami, perceraian, dan sebagainya.
2. Pranata
yang bertujuan memenuhi kebutuhan manusia untuk mata pencaharian hidup,
memproduksi, menimbun, dan mendistribusikan harta benda atau economic
institutions. Contohnya pertanian, perikanan, koperasi, dan macam-macam
perdagangan.
3. Pranata
yang bertujuan memenuhi kebutuhan pengetahuan dan pendidikan manusia
atau educational institutions. Contohnya pendidikan masyarakat, tk, sd,
smp, sma, perguruan tinggi, tempat-tempat kursus, dan tempat-tempat
pelatihan lainya.
4. Pranata
yang bertujuan untuk memenuhi kebutuhan ilmiah manusia atau scientific
institutions. Contohnya berbagai metode ilmiah dan pendidikan ilmiah
lainya.
5. Pranata
yang bertujuan untuk memenuhi kebutuhan manusia untuk menyatakan rasa
keindahandan rekreasi atau aesthetic and recreational institutions.
Contohnya seni suara, seni rupa, seni gerak, seni lukis, dan seni
sastra.
6. Pranata
sosial yang bertujuan untuk memenuhi kebutuhan manusia untuk
berhubungan dengan tuhan atau religius institutions. Contohnya do’a.
7. Pranata
sosial yang bertujuan untuk memenuhi kebutuhan manusia untuk mengatur
kehidupan berkelompok atau bernegara atau politic institutional.
Contohnya pemerintahan, demokrasi, kehakiman, kepolisian , dan
sebagainya.
8. Pranata
yang mengurus kebutuhan jasmani manusia atau spmatic institutionals.
Contohnya pemeliharaan kecantikan, kesehatan, dan kedokteran.
Sumber :
https://www.youtube.com/watch?v=3nnbd1b_tKQ (Which Countries Have The Fastest Growing Populations?)
https://alvinmod.wordpress.com/2014/11/10/faktor-faktor-yang-mempengaruhi-pertumbuhan-penduduk/
https://id.wikipedia.org/wiki/Kebutuhan_primer
https://id.wikipedia.org/wiki/Pertanian_urban
https://thesecondh.com/2015/04/15/bringing-farms-to-cities/
https://www.youtube.com/watch?v=o85teh1vU_0 (Tokyo’s Incredible Underground Flood Defence Systems)
https://edorusyanto.wordpress.com/2015/08/24/ini-perbandingan-jumlah-kendaraan-dan-jalan-jakarta/
http://www.kompasiana.com/fahrimfs/dampak-ledakan-penduduk-di-indonesia-dan-solusinya_54f382d47455137d2b6c7880
https://id.wikipedia.org/wiki/Harimau_jawa
http://kotahijau.id/knowledge/detail/6-manfaat-ruang-hijau-terbuka
https://www.youtube.com/watch?v=ZORzsubQA_M (Superblocks: How Barcelona is taking city streets back from cars)
http://www.kanalinfo.web.id/2015/05/konsep-superblok.html
http://ilmupengetahuansosialsmp.blogspot.co.id/2012/05/pranata-sosial.html
http://dzakibelajar.blogspot.co.id/2015/01/pranata-sosial.html
0 komentar:
Posting Komentar