Pengaruh Jembatan Penyeberangan Hewan Liar pada Ekosistem
![]() |
Tempat Penyeberangan Hewan Liar / Wildlife Crossing |
Pada tahun 2015 lalu, terjadi kecelakaan lalu lintas di tol Cikopo-Palimanan (Cipali). Kecelakaan kali ini tidak terjadi antara kendaraan pengguna jalan tol, melainkan terjadi antara sebuah mobil dan babi hutan yang sedang menyeberang jalan.
Bukan kali ini saja hewan liar seperti babi hutan kerap ditemui berkeliaran bahkan menyeberangi jalan tol. Hewan lain seperti anjing juga kerap muncul tiba-tiba sehingga pengemudi harus melakukan maneuver mendadak yang berpotensi menimbulkan kecelakaan tunggal.
Kecelakaan antara pengguna jalan dan hewan liar tidak hanya terjadi di Indonesia saja. Resiko menabrak hewan liar selalu ada pada setiap jalan yang melewati habitat hewan. Dan dengan lebih banyak jalan yang dibangun, semakin banyak pula tabrakan yang dapat terjadi.
![]() |
Kecelakaan lalu lintas akibat hewan liar |
Contohnya di Amerika Serikat, dimana angka kecelakaan dengan hewan liar meningkat akibat bertambahnya jumlah kendaraan di jalan dan jumlah populasi rusa liar. Ahli menyatakan kurang lebih 1juta kecelakaan akibat hewan liar terjadi setiap tahunnya di Amerika Serikat. Walaupun kerugian nyawa manusia jarang terjadi, kerugian materi yang dihadapi cukup signifikan, yaitu sekitar 115 triliun rupiah setiap tahunnya. Dan walaupun biasanya manusia selamat, hewan liarlah yang terbunuh. Termasuk hewan-hewan yang terancam punah.
Di beberapa tempat, pengembang menggunakan pagar untuk mencegah hewan liar masuk ke area jalan. Meskipun terbukti mengurangi kematian hewan liar akibat kecelakaan hingga 50%, cara seperti ini mengabaikan masalah yang lebih besar.
Selain resiko kecelakaan, keberadaan jalan raya menyulitkan hewan liar untuk mencari makan, pasangan, ataupun kebutuhan hidup lainnya. Hal ini berpengaruh pada kemampuan hewan liar untuk berkembang biak serta mengganggu keseimbangan ekosistem.
Solusi baru pun diperlukan, dan solusi tersebut adalah tempat penyeberangan hewan liar atau wildlife crossing. Tempat penyeberangan ini dibuat dengan membangun struktur penyeberangan diatas atau dibawah jalan yang ditumbuhi dengan vegetasi sekitar, serta pagar di sepanjang jalan untuk menggiring hewan liar ke tempat penyeberangan.
Solusi seperti ini sudah diberlakukan dan dibuktikan di banyak Negara seperti di Amerika Serikat, Belanda, Canada, Singapura, dan Jerman.
Keuntungan:
- Mereduksi kerugian nyawa dan materi akibat kecelakaan yang berkaitan dengan hewan liar
- Memperluas wilayah gerak hewan liar yang sebelumnya berkurang akibat pembangunan
- Membantu menjaga keseimbangan ekosistem
- Membantu menjaga keberagaman hayati
Kerugian:
- Pembangunannya membutuhkan biaya
![]() |
Tempat penyeberangan hewan liar berupa terowongan |
![]() |
Tempat penyeberangan hewan liar berupa jembatan untuk kepiting di Pulau Natal, Australia |
![]() |
Tempat penyeberangan hewan liar berupa jembatan di Kanada |
![]() |
Tempat penyeberangan hewan liar berupa jembatan di Australia |
Sumber:
http://regional.kompas.com/read/2015/06/27/21044181/Awas.Hewan.Liar.Bisa.Memicu.Kecelakaan.di.Tol.Cipali
https://www.youtube.com/watch?v=ND0D3bVbM7Y